Entrepreneurship


Entrepreneurship

1. "PERNAHKAH ANDA BERFIKIR, BAGAIMANA KUALITAS HIDUP ANDA, PADA MASA PENSIUN?" --- ERA INFORMASI

Kebanyakan masyarakat Indonesia sekarang, masih memiliki pola pikir masyarakat di era industrialisasi  yang kurang menguntungkan untuk diri mereka sendiri. Padahal sekarang adalah era informasi.
Banyak hal dan kenyataan hidup orang-orang di era industrialisasi yang sudah tidak relevan lagi dengan kondisi dan kenyatan yang ada sekarang. Pada era industrialisasi, kita dididik untuk menjadi seorang pekerja industri, dengan segala konsekuensi yang ada.
Konsekuensi yang paling nyata dan dialami oleh kebanyakan orang pada era industrialisasi adalah bertambahnya masalah sosial masyarakat :
a). Orang tua yang harus bekerja dari pagi hingga malam hari, karena tuntutan hidup, semakin kehilangan kontrol dan pengawasan terhadap anak-anaknya. Anak-anak yang tumbuh tanpa bimbingan orang tua akan menimbulkan masalah sosial yang besar bagi masyarakat, sekarang dan dimasa yang akan datang.
b). Pada era industrialisasi, uang dan materi menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang, sehingga hal tersebut membuat orang berlomba-lomba untuk mengejar materi demi memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia; kebutuhan aktualisasi diri (pengakuan) dari orang lain (teori Maslow).
c). Kemudian, cara kerja dan gaya hidup orang-orang di era industrialisasi ternyata terbukti tidak berhasil memberikan kepastian dan keamanan hidup kepada kebanyakan orang di dunia ini.
Hanya segelintir orang saja, yang benar-benar dapat menikmati hidup yang lebih membahagiakan dan bernilai tinggi.
Pernahkah Anda Berfikir, Apa Jadinya Anda Dan Keluarga Anda, Jika;
•    Tiba-tiba, perusahaan tempat Anda mencari nafkah, memutuskan untuk mem-PHK Anda?
•    Sesuatu yang buruk menimpa diri Anda? Sehingga Anda tidak mampu lagi untuk bekerja?
•    Bagaimana kualitas hidup masa pensiun Anda?
Lantas, untuk apa Anda bekerja keras, siang-malam, Senin-Jum'at, jika Anda tahu bahwa kualitas hidup masa pensiun Anda akan lebih buruk daripada kondisi Anda sekarang?

A PLAN TO FAIL
Itulah yang dikenal dengan sebutan; "plan to fail", yang sesungguhnya! Anda merencanakan hidup Anda sedemikian rupa dengan bersekolah, meraih gelar akademis tinggi, dengan harapan untuk dapat bekerja pada perusahaan yang mampu membayar gaji sesuai dengan keinginan Anda, berkeluarga, dan selanjutnya memasuki masa pensiun.
Keperdulian yang tulus terhadap kondisi sosial yang sedang dan akan terjadi, keinginan untuk memiliki hidup yang jauh lebih membahagiakan dan lebih bernilai, serta kebutuhan untuk membantu orang lain, telah menginspirasi kami untuk berbagi dengan sebanyak-banyaknya orang tentang pentingnya kemandirian secara finansial dan mental.
Jangan jadikan diri kita bagian dari masalah sosial masyarakat, tapi jadikan diri kita sebagai bagian dari solusi atas permasalahan sosial ekonomi masyarakat.
"Tidakkah Anda berkeinginan untuk menikmati hidup yang lebih membahagiakan dan bernilai tinggi? Memiliki gaya hidup yang memungkinkan Anda untuk melakukan apa saja, sesuai dengan keinginan Anda? Gaya hidup yang memungkinkan Anda untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang Anda cintai. Gaya hidup yang memungkinkan Anda untuk menolong orang lain, dan lain sebagainya?"
Hidup hanya satu kali saja! Buatlah hidupmu lebih berarti untuk diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.

2. "ORANG KELAS MENENGAH ADALAH ORANG-ORANG YANG BERADA PADA POSISI PALING MENGERIKAN!" --- INCOME, EXPENSE, ASSET, LIABILITY

Kita sering mendengar istilah; "yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin", dan baru-baru ini mulai sering kita dengar pernyataan berikut; "kalangan kelas menengah menjadi miskin". Kalangan kelas menengah di negara-negara maju, semakin hari semakin sedikit. Di negara maju seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, dll, Anda hanya memiliki dua pilihan; menjadi kaya atau miskin. Mengapa demikian?
Pada umumnya, semua orang : kaya, menengah, ataupun miskin, memiliki "income" (pendapatan, penghasilan), "expense" (pengeluaran), "asset" (sesuatu yang menghasilkan pendapatan), dan "liability" (hutang, beban).
"Yang Membedakan Mereka Adalah Cara Mereka Mengelola Income, Expense, Aset, Dan Liability-nya"
 Orang Miskin - menggunakan income mereka (yang biasanya terbatas atau kurang), untuk memenuhi kebutuhan mendasar (primer) hidup mereka (ekspens). Terkadang, mereka harus berhutang (liability) kiri-kanan untuk sekedar memenuhi kebutuhan primer tersebut. Bagaimana dengan aset? Oh, jangan tanyakan hal ini sahabatku, mereka pada umumnya tidak memiliki modal finansial untuk memiliki aset. Yang bisa mereka lakukan hanya bekerja lebih keras dan lebih lama untuk meningkatkan nilai income mereka dan atau menggunakan liability. Makanya, jangan heran, kalo orang miskin akan terus menjadi miskin (atau tambah miskin).
 Orang Kelas Menengah - Menurut Saya, orang kalangan kelas menengah adalah orang-orang yang berada pada posisi yang paling mengerikan. Mereka selalu memiliki peluang besar untuk menjadi orang miskin, tapi sedikit peluang untuk menjadi kaya! Sederhana saja, orang-orang di kelas ini, memiliki income yang tidak sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan primer mereka. Income mereka sudah memungkinkan mereka untuk mulai berfikir memenuhi kebutuhan sekunder (mobil, motor, televisi teknologi terbaru, lemari es, rumah yang lebih besar, dlsbnya).
Celakanya, income yang mereka miliki belum memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara cash! Sehingga yang terjadi adalah mereka melakukan kredit, yang berarti liability untuk mereka! Pihak mana yang diuntungkan? Tentu saja pihak Bank dan lembaga pemberi kredit. Bagi Bank dan pemberi kredit, liability untuk nasabah berarti aset untuk mereka!
Tentu saja, jika semuanya berjalan seperti yang diharapkan, liability tersebut lama kelamaan akan menjadi semakin kecil. Namun, sudah menjadi sifat manusia untuk selalu merasa tidak puas. Selesai kredit motor, mereka akan memulai menciptakan liability baru dengan membeli mobil, dstnya.
"Jika sesuatu yang buruk terjadi pada mereka (di-PHK, sakit yang berkepanjangan, cacat, dlsbnya), sehingga mereka tidak dapat menghasilkan income lagi, maka segala liability itu akan menjadi beban tak terkirakan, dan dapat membuat mereka jatuh miskin!"
Orang Kaya - Orang kaya cenderung untuk selalu memiliki aset. Mengapa demikian? Karena mereka mengerti bahwa hanya dengan memiliki asetlah mereka dapat mempertahankan kekayaan dan bahkan meningkatkan kekayaan mereka.
Mereka menggunakan income mereka untuk membeli aset, yang akan menghasilkan sumber income yang lain untuk mereka. Mereka menggunakan liability untuk membeli/memiliki aset, yang akan menghasilkan sumber income yang lain lagi untuk mereka.
Anda lihat betapa cerdas-nya mereka? Anda mengerti sekarang bagaimana orang kaya menjadi semakin kaya?
Jika Anda merasa bukan golongan orang pada kelompok ini, jangan berkecil hati. Anda sudah mengerti apa yang harus Anda lakukan, bukan? Ya, miliki aset segera! Aset seperti apa? Jangan segan-segan untuk menghubungi saya, mari sama-sama kita diskusikan bagaimana caranya Anda bisa memiliki aset dan mengurangi segala liability yang Anda miliki sekarang!
Disamping faktor-faktor "teknis" tersebut, ada rahasia lain yang paling menentukan tentang apa yang membedakan antara orang kaya dan orang miskin, yaitu : 'Cetak-Biru' dan 'Pola-Pikir' Mereka!

3. "ANDA TIDAK SEPENUHNYA MENERIMA HAK-HAK YANG SEHARUSNYA ANDA TERIMA!" --- PAJAK

"Tahukah Anda Bahwa Gaji Yang Anda Terima Setiap Bulannya Adalah Bukan Nilai Gaji Anda Sesungguhnya?"
Gaji yang Anda terima setiap bulannya, sudah di-potong dengan pajak penghasilan oleh pemerintah (bahkan sebelum Anda sempat menerima uang tersebut!).  Semakin besar penghasilan Anda, semakin besar persentase pajak yang harus Anda bayar.
Disamping itu, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas barang/jasa yang dikenakan oleh Pemerintah, sepenuhnya ditanggung oleh end-user (konsumen).
Sebagai contoh; jika Anda membeli televisi, maka beban PPN pada akhirnya akan ditanggung oleh Anda sebagai pembeli. Bukan oleh si penjual, atau pabrikan. Demikian pula pada saat Anda makan di restoran, menonton film di bioskop, dlsbnya. Pengusaha, sebagai pemilik bisnis, akan membebankan pajak-pajak yang ada kepada Anda (sebagai konsumen).
Oh ya, satu contoh lagi -telepon-, sadarkah Anda bahwa setiap biaya SMS dan telpon yang Anda lakukan sudah termasuk pajak?
"Nyaris Semua Kenikmatan Yang Anda Miliki, Dikenakan Pajak Oleh Pemerintah!"
Sementara, sebagai pebisnis, hanya keuntungan dari usaha nya lah yang dikenakan pajak. Dan sebagai pemilik bisnis, Anda dapat meng-klaim segala ongkos kerja (expenses) Anda (termasuk biaya komunikasi telpon, faksimil, dlsbnya!) ke pemerintah untuk mendapatkan keringanan/potongan pajak.

Sebagai informasi, pajak penghasilan maksimum Anda sebagai perorangan adalah sebesar 35%. Sementara pajak penghasilan maksimum untuk perusahaan (badan) adalah sebesar 30%.
"Anda Lihat Bedanya? Ada Selisih Sebesar 5%! Kenapa Pemerintah Begitu Baik Kepada Para Pemilik Bisnis?"
Untuk menghindari beban pajak yang besar, suka tidak suka, secara ekonomis, pengusaha cenderung untuk memilih menginvestasikan kembali keuntungan yang mereka miliki, atau membuka bisnis baru yang lain.
Artinya, sebagai pengusaha, Anda akan memiliki kemampuan, dan secara ekonomis, "diharuskan" untuk membeli aset-aset yang baru, sebagai sumber pundi-pundi Anda berikutnya.
Mudah-mudahan Anda sekarang mengerti, mengapa para pemilik bisnis semakin hari semakin kaya.
Keuntungan pajak yang diberikan pemerintah kepada para pelaku bisnis, semakin membuat orang terpacu untuk memiliki bisnis sendiri.
Mengapa demikian?
Karena tentu saja lebih cerdas rasanya kalau kelebihan uang Anda di-investasikan ke bisnis, ketimbang dipergunakan untuk membayar pajak. Bahkan di Amerika Serikat, pemerintah-nya sudah sadar bahwa mereka tidak akan mampu lagi untuk menyediakan pekerjaan bagi warga negaranya. Sehingga pemerintah Amerika mendorong warga negaranya untuk menciptakan pekerjaan sendiri untuk mereka, dan memberikan potongan pajak sebagai insentif/daya tarik-nya.

Mohon jangan salah paham. Saya tidak menyarankan Anda untuk menghindari kewajiban pajak Anda. Sebagai warga negara yang baik (ehm...), adalah suatu kewajiban bagi kita untuk membayar pajak sesuai dengan nilai yang sudah ditetapkan oleh Undang-Undang.

Saya hanya sekedar ingin memperlihatkan kepada Anda bahwa ada keuntungan pajak yang bisa di-nikmati, jika kita tidak hanya menjadi sekedar seorang konsumen. Dan menjadi pengusaha adalah salah satu pilihan cerdas untuk dapat mengurangi beban pajak.
"Semakin Jelas Sekarang, Mengapa Si Kaya Makin Kaya, Dan Si Miskin Makin Miskin; Salah Satunya Adalah Karena Si Miskin Membayar Pajak Yang Jauh Lebih Besar!"
 Adil kah? Sekarang zaman sudah berubah. Sekarang adalah zamannya para pengusaha mandiri!


4. "75 JUTA BABY BOOMERS AKAN PENSIUN DALAM WAKTU YANG BERSAMAAN!" ---- DANA PENSIUN

Okay, Anda mungkin beruntung karena perusahaan tempat Anda bekerja, sangat perduli dan menyediakan dana pensiun untuk Anda sehingga Anda akan merasa aman menjalani hidup sebagai seorang pensiunan.
"But wait a minute.., read these following shocking news:!"

"We Regret to Inform you that you No Longer have a Pension!"
(the cover of New York Times Magazine, October 30, 2005)
 "The Great Retirement Rip-off" – "Millions of American who think they will retire with benefits are in for a nasty surprise. How corporations are picking  people's pockets -with the help of Congress." (the cover of TIME Magazine, October 31, 2005)
"Utang Pemerintah pada Taspen Mencapai Rp 306 Trilliun"
(Harian Kompas, 16 Januari 2007)
 Pemerintah Indonesia tidak akan mungkin membayar hutang sebesar itu karena akan memberatkan anggaran negara, demikian menurut Mulia P. Nasution, Sekjen Departemen Keuangan.
"Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN), baru-baru ini mengusulkan untuk meniadakan Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil, sebagai penggantinya, pemerintah akan memberikan Dana Pesangon."
(Surat Pembaca Kompas, 13 Januari 2007)
Anda tahu, mengapa pemerintah Amerika, Indonesia, dan hampir semua negara lain berencana untuk menghilangkan Dana Pensiun?
Sama seperti pertumbuhan konsumerisme setelah Perang Dunia II, yang disebabkan oleh "Baby Boomers”  (orang-orang yang lahir antara sekitar tahun 1946 - 1964), masalah Dana Pensiun ini juga disebabkan oleh kelompok Baby Boomers!
Di Amerika saja, dalam beberapa tahun kedepan, 75 juta Baby Boomers akan pensiun dalam waktu yang bersamaan! Mereka adalah generasi pertama yang berkontribusi besar ke dana pensiun dan dana kesehatan. Masalahnya adalah, uang yang sudah mereka kontribusikan tersebut, sudah tidak ada lagi!
Di Amerika, setiap pensiunan akan mendapatkan rata-rata USD 1.000 per bulannya. Artinya, pemerintah Amerika harus menyiapkan 75.000.000.000 Dolar Amerika (oke.. mungkin "nol"-nya terlalu banyak, sehingga Anda sulit membaca-nya! Heheheh.... Ya! 75 milyar Dollar Amerika!). Ya, betul; Per Bulan! Angka tersebut kurang lebih sama artinya dengan pemerintah Amerika Serikat membiayai perang Irak setiap bulannya!
"Total obligasi pemerintah Amerika Serikatkepada warga negaranya adalah 72 triliun Dolar Amerika
(10 trilliun Dolar Amerika untuk Social Security dan 62 trilliun Dolar Amerika untuk Medicare)!"
(Kent Smetters and Jagadesh Gokhale, 1994)
"Sementara, pada tahun 2000, nilai dari seluruh saham dunia "cuma" 36 trilliun Dolar Amerika, dan nilai surat berharga dunia "cuma" 31 triliun Dolar Amerika!"
 Mempelajari data-data diatas, maka kita menjadi "maklum" sekarang, mengapa pemerintah-pemerintah di dunia berencana untuk menghapuskan Dana Pensiun dari anggaran belanja mereka!
Lantas apakah kita harus menyerah dan menerima kenyataan tersebut? Apakah ada cara lain untuk menikmati masa pensiun yang lebih menyenangkan dan membahagiakan? Baik mental maupun finansial? Bagaimana persiapan kita?
"Saya Punya Solusi Yang Sudah Terbukti, Untuk Anda"

5."KENYATAAN YANG ADA DIDUNIA INI, TIDAKLAH SEINDAH YANG KITA BAYANGKAN!" ---- LEVERAGE

Hasil survei yang dilakukan oleh Hartford Insurance Group, yang Saya kutip dari buku "Rich Dad Poor Dad" (Robert T. Kiyosaki), menyadarkan Saya akan kenyataan hidup yang kurang menyenangkan;
Pada usia 65 tahun, dari 100 orang: 36% - Meninggal Dunia, 54% - Bangkrut, 5% - Tetap Harus Bekerja
4% - Berkecukupan, 1% - Makmur Sejahtera
Tak jarang kita jumpai, seseorang yang pada masa produktif demikian hebatnya, baik secara finansial dan mental, mengalami depresi dan masalah finansial pada saat pensiun. Istilah "post power syndrome" seolah sudah menjadi hal yang lumrah, dan menimpa hampir semua orang dimasa pensiunnya. Jadi, problemnya tidak hanya secara finansial, tapi juga mental. Apapun jabatan dan pekerjaan Anda saat ini, akan tiba saatnya bagi Anda untuk pensiun. Sesuatu yang tidak dapat kita hindari. Yang harus menjadi perhatian Anda adalah, kehidupan seperti apa yang Anda inginkan pada masa pensiun Anda?
Data statistik tersebut juga mengungkapkan kenyataan bahwa hanya 1% orang pada usia 65 tahun yang hidup makmur dan sejahtera, dan hanya 4% yang hidup berkecukupan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hanya 5% orang yang hidup dalam kondisi yang menyenangkan di masa pensiunnya. Terus, apa yang terjadi dengan 95% orang lainnya???  Mereka menderita! Struggling! Mentally and Financially! And then, died..!
Kemudian, ada data statistik lain, yang juga seiring sejalan dengan data statistik diatas;
"Bahwa 95% orang didunia ini, hanyamemiliki 5% dari potensi kekayaan dunia.
Dan, hanya 5% orang didunia ini yang memiliki 95% dari potensi kekayaan dunia!"
 KELOMPOK 95%
Kelompok ini me-representasikan mayoritas orang didunia. Mereka adalah karyawan, buruh, pengacara, dokter, praktisi, tukang ledeng, tukang kayu, olahragawan, seniman, pemilik bisnis kecil, dlsbnya. Ciri-ciri yang nyata dari kelompok ini adalah mereka bekerja untuk uang! Mereka menukarkan waktu-tenaga-pikiran untuk uang. Dan menghasilkan pendapatan yang terbatas. Anda tahu kenapa? Jawabannya sederhana dan logis; karena semua orang didunia ini hanya memiliki 24 jam dalam satu hari.
 KELOMPOK 5%
Mereka adalah para pemilik bisnis besar dan investor. Apa yang membedakan mereka dengan kita? Maaf kalau jawabannya agak mengganggu Anda, tapi ini adalah bagian dan kenyataan penting yang harus Anda ketahui;
"mereka menggunakan waktu-tenaga-pikiran-uangorang-orang di Kelompok 95%, untuk menghasilkan uang bagi mereka! mereka menggunakan uang untuk menghasilkan uang bagi mereka"
 Think about that! Bagaimana mungkin mereka bisa memiliki 95% kekayaan dunia dengan hanya memiliki waktu yang sama dengan kita (24 jam dalam 1 hari!)?
"Mereka Melakukan Sesuatu Yang DikenalDengan Istilah 'Leverage'; Yaitu Memanfaatkan Waktu-Tenaga-pikiran -Bahkan Uang-Orang Lain, untuk Menghasilkan Uang!"
"Atau Dengan Definisi Lain, Leverage Diartikan Sebagai Sebuah Kemampuan Untuk Menghasilkan Sebanyak-banyaknya, Dengan Usaha Yang Sekecil-kecilnya"
Jadi jelas, mereka memiliki dan melakukan "Leverage", sementara Kelompok 95% tidak. Mereka bekerja secara cerdas dan efisien (Work Smart) sementara kebanyakan orang bekerja keras (Work Hard). Dan jelas pula kenapa lebih banyak orang yang sedang-sedang saja atau miskin, sementara hanya sedikit saja orang kaya di dunia ini.

6. "ORANG YANG MEMILIKI BANYAK KEAMANAN AKAN MEMILIKI SEDIKIT KEBEBASAN" ---- BISNIS 4 I : Investment, Income, Insurance, Inheritance

Okay, kita telah mengerti mengapa hanya sedikit orang kaya di dunia ini (hanya 5% dari seluruh populasi dunia), apa yang membedakan mereka dengan kebanyakan orang (95% populasi dunia), dan mengapa kita harus masuk ke kelompok elite 5% tersebut.
Saya harap, Anda sepakat dengan saya -kecuali kalau Anda memiliki talenta luar biasa seperti Michael Schumacher, Tiger Wood, David Beckham, The Beatles, The Rolling Stones, The Bee Gees, dll (well.. after their "golden time", some sportsmen and very popular artist are in financial troubles, too,! Does Mike Tyson, Whitney Houston, and even Michael Jackson rings the bell?)- bahwa kita tidak punya pilihan lain selain kita harus mandiri, memiliki usaha sendiri, untuk menikmati hidup yang lebih menyenangkan, membahagiakan, dan bernilai.
Sayangnya, kebanyakan orang, masih berfikir bahwa mendapatkan pekerjaan tetap dan bergaji tetap, dapat menjamin keamanan hidup mereka. Namun pada kenyataannya, mereka terjebak dalam rutinitas dan lingkaran masalah finansial dan sosial yang tidak pernah dapat diselesaikan.
Karena itu lah, orang yang memiliki banyak keamanan, akan memiliki sedikit kebebasan. Lihat orang yang berada di penjara sebagai contohnya! Sangat "aman", tapi tidak bebas! Jika Anda mencari dan bekerja untuk mencapai kebebasan, maka secara jujur harus saya sampaikan bahwa Anda harus masuk ke kelompok orang yang memiliki usaha sendiri. Jika tidak, dan Anda merasa cukup bahagia dengan kondisi "keamanan" yang Anda miliki sekarang, maka saya beranikan diri untuk meminta Anda berfikir sekali lagi!
 "Seberapa Besar Keyakinan Anda bahwa Kualitas Hidup Anda Tetap Terus Meningkat Sepanjang Hidup Anda?"
 "Okay sekarang bisnis apa nih yang cocok, menguntungkan, dan menjamin hidup saya dan keluarga saya?"
Menurut para pakar bisnis dan penasehat keuangan (David Bach, DR. James Chia - Ong Hock Siew), ada 4 (empat) faktor, atau juga dikenal dengan istilah the 4-i dari sebuah bisnis (sebagai aset!) yang sempurna:
 INVESTMENT : Bisnis yang Anda lakukan, harus memiliki faktor Investasi yang diperlukan, baik berupa uang, waktu, tenaga, dan pikiran. Karena dengan komponen itulah Anda selanjutnya dapat melakukan leverage. Anda me-leverage uang Anda, waktu Anda, tenaga Anda, dan pikiran Anda, untuk keuntungan Anda.
INCOME : Bisnis yang Anda lakukan, harus menghasilkan income untuk Anda! Tentu saja yaa..., ngapain bisnis kalo gak menghasilkan income! Cukup jelas ya! Tapi, income seperti apa? Tentu saja income yang tidak terbatas jumlah-nya.
INSURANCE : Bisnis yang Anda lakukan, harus dapat memberikan insurance untuk Anda. Artinya, Anda memilih untuk bekerja atau tidak -tentu saja setelah mencapai masa stabil tertentu-, bisnis Anda akan selalu menghasilkan uang untuk Anda.
INHERITANCE : Bisnis (aset) yang dapat secara langsung di-wariskan ke anak, cucu, keponakan, yayasan sosial, atau siapapun juga, tanpa perduli dengan minat atau keahlian mereka. Jika Anda adalah seorang pemilik bisnis komputer; apakah Anda yakin bahwa anak Anda nanti mau meneruskan usaha Anda? Apakah anak Anda memiliki ketertarikan dan bersedia dilatih untuk menggantikan Anda? Bagaimana kalau anak Anda memiliki interest dibidang lain? Apa yang akan terjadi dengan bisnis yang sudah Anda bangun?
Jika Anda sekarang menjalankan bisnis sendiri, dan Anda melihat bisnis Anda memiliki faktor 4-i diatas, maka mungkin Anda tidak memerlukan rahasia-rahasia saya selanjutnya. Selamat untuk Anda, dan saya akan terbuka jika Anda bersedia untuk berbagi cerita dengan saya.
 Jika Tidak, Anda pun dapat menghubungi saya, dan berdiskusi lebih lanjut, untuk melihat sebuah bisnis yang memiliki ke-4 faktor "i" tersebut!


7. "BERAPA MODAL FINANSIAL YANG ANDA PERLUKAN, UNTUK MEMULAI BISNIS?" --- KENDALA PADA BISNIS KONVENSIONAL

Pada edisi ini, kita akan membahas bersama mengenai peluang dan kesempatan bisnis yang ada.
Sebagai permulaan, kita akan lihat dan mencoba menganalisa, kategori bisnis yang umum dan ada sekarang : bisnis konvensional. Disebut bisnis konvensional karena bisnis dalam kategori ini sudah ada sejak dulu, dan secara umum dilakukan oleh kebanyakan orang-orang di dunia ini. Buka toko kelontong, warung, restoran, cafe, toko komputer, pulsa, warnet, wartel, bisnis pertambangan, dlsbnya, adalah sedikit contoh dari bisnis konvensional.
Oke, trus bagaimana kita menganalisa bisnis konvensional ini dalam kaitannya dengan faktor 4-i (investment, income, insurance, dan inheritence) yang kita pelajari pada edisi lalu? Mari kita mulai;
INVESTASI : "berapa modal finansial yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis yang Anda pilih? Berapa resiko yang harus Anda tanggung jika bisnis Anda tidak berjalan sebagaimana mestinya? Apakah Anda sanggup untuk menanggung semua kerugian finansial yang mungkin terjadi?" Faktor investasi inilah yang menyebabkan banyak orang segan untuk memulai bisnis sendiri. Apalagi untuk orang dari kalangan kelas miskin dan menengah.
 INCOME : Lihat, apakah income yang akan Anda dapatkan dari bisnis Anda tidak terbatas? Umumnya, untuk meningkatkan income dari bisnis konvensional, Anda harus melakukan peningkatan dari sisi investasi!
 INSURANCE : "Apakah bisnis Anda memungkinkan Anda untuk terus mendapatkan income, walaupun Anda tidak bekerja (residual income)?" Kenyataannya adalah semakin tumbuh dan berkembangnya sebuah bisnis, akan membuat pemiliknya terpaksa untuk terikat dan "menikah" dengan bisnisnya! Karena tidak ada yang lebih perduli dengan suatu bisnis, kecuali si pemiliki bisnis tersebut! Sekali Anda berhenti, maka bisnis Anda pun secara pasti akan berhenti.
 INHERITANCE : "Apakah bisnis Anda dapat Anda perlakukan sebagai sebuah aset yang langsung dapat Anda wariskan kepada siapa saja?" Coba bayangkan misalnya Anda memiliki bisnis kafe, kemudian tibalah saatnya Anda untuk pensiun dan menikmati hari tua Anda. Anak, keponakan, saudara, atau kerabat lainnya, adalah orang-orang pertama yang ada dibenak Anda untuk meneruskan menjalankan bisnis kafe Anda. Tapi sayangnya, tidak ada satupun dari mereka yang tertarik untuk meneruskan bisnis kafe Anda. Anak Anda terobsesi untuk menjadi model, keponakan Anda lebih tertarik untuk menjadi konsultan pajak, dan orang-orang dekat Anda lainnya tidak merasa memiliki keahlian untuk menjalankan kafe. Apa yang terjadi dengan bisnis kafe Anda? Apa yang terjadi dengan rencana pensiun Anda?
"Tidak Hanya Itu, Bisnis Konvensional Juga Membutuhkan 'Skill' Dan Pengalaman"
Anda dapat belajar dari para pebisnis dilingkungan Anda. Coba dekati mereka, dan minta mereka untuk mengajari Anda segala pengalaman dan skill yang mereka punya. Jangan kecewa, mereka mungkin benar-benar mau membantu Anda, tapi mereka tidak punya waktu untuk berbagi ilmu dengan Anda. Kebanyakan dari mereka sudah terperangkap oleh tuntutan dan kesibukan sehari-hari bisnis mereka sendiri.
Kita sudah terbiasa mendengar istilah "bisnis keluarga", hal tersebut sangat lumrah, karena biasanya, hanya keluarga dekatlah yang bisa mendapatkan ilmu bisnis, dan diberi kesempatan untuk belajar bisnis. Apakah kita cukup beruntung untuk menjadi salah satu dari anggota keluarga konglemerat bisnis besar tersebut? Sehingga kita bisa belajar dan diberi kesempatan?
Saya punya sebuah peluang yang dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa modal finansial besar dan tanpa perlu pengalaman. Yang diperlukan hanya keinginan kuat dari Anda dan kesedian Anda untuk belajar dan dilatih.
 "Anda Ingin Tahu? Anda Siap? Hubungi Saya Dan Akan Saya Beberkan Semuanya Untuk Anda!"

8. "ORANG MISKIN AKAN SELALU MENJADI KONSUMEN ORANG KAYA!" --- FRANCHISING

Topik kita kali ini adalah mengenai franchising. Sebuah model bisnis yang sangat populer dalam 10 tahun terakhir ini. Apakah metode bisnis ini cocok untuk kondisi Anda sekarang? Mari kita lihat..."Franchising Sempat Mendapat Banyak Kecaman Pada Masa Awal-awal dimulainya.  Model Bisnis Ini Dianggap Tidak Etis, Tidak Bermoral, Potong Jalur, Cari Aman, Cari Mudah, Dan lain sebagainya"
 Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tingkat kompetisi bisnis yang tinggi, dan kesuksesan McDonalds, Sturbucks, dll., metode bisnis ini menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan bagi kebanyakan orang. Mengapa? "Karena Model Bisnis Ini Memberikan Kesempatan Kepada Orang-orang Yang Ingin Berbisnis, Tapi
Tidak Memiliki Pengalaman Dan Ketrampilan"
Franchising menyediakan sistem untuk Anda, pelatihan untuk Anda dan karyawan Anda, serta produk yang sudah terbukti diterima pasar.  "Tapi, Apakah Anda Tahu, Berapa Besar Modal Finansial Yang Harus Anda Siapkan Untuk
Memulai Bisnis Franchising Yang Menjanjikan?"
Sepanjang pengalaman dan pengetahuan kami, untuk membeli franchise dari perusahaan yang sedang-sedang saja (produk minuman), Anda memerlukan biaya Rp 300 juta untuk memulai, dan Anda harus membayar setidaknya Rp 50 juta per bulan sebagai franchising fee, ya.., setiap bulannya.
Oke, mari kita lihat data 10 franchising terbaik dunia dan nilai investasinya, yang saya kutip dari majalah Enterpreneur;
1.    Subway (Sandwitch & Salad) : Start-up Cost = US $74,9 ribu - US $222,8 ribu, Royalti = 8%.
2.    Dunkin' Donuts (Donat, Roti) : Start-up Cost = US $179 ribu - US $1,6 juta, Royalti = 5,9%.
3.    Jackson Hewitt Tax Services (Pelayanan Jasa Penghitungan Pajak Individual) : Start-up Cost = US $48,6 ribu - US $91,8 ribu, Royalti = 15%.
4.    7-eleven, Inc. ( Convenience Store) : Start-up Cost = bervariasi, Royalti = bervariasi.
5.    The UPS Store (Jasa Pengiriman) : Start-up Cost = US $154 ribu - US $267 ribu, Royalti = 5%.
6.    Domino Pizza (Pizza) : Start-up Cost = US $141,4 ribu - US $415,1 ribu, Royalti = 5,5%.
7.    Jiffy Lube (Pelumas) : Start-up Cost = US $214 ribu - US $273 ribu, Royalti = 5%.
8.    Sonic Drive In (Drive-in Restaurant) : Start-up Cost = US $861 juta, Royalti = 1-5%.
9.    McDonald's (Restoran Cepat Saji) : Start-up Cost = US $506 ribu - US $1,6 juta, Royalti = 12,5%.
10.    Papa John's (Pizza) : Start-up Cost = US $250 ribu, Royalti = 4%.
 Anda lihat angka-angka start-up cost diatas? Anda lihat berapa persen royalti yang harus Anda bayar kepada pemilik franchise? Tidak heran kalau pada akhirnya orang yang membeli franchise adalah kebanyakan orang yang sudah kaya juga. Sehingga yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan selalu menjadi konsumen orang-orang kaya. Jika Anda memiliki uang yang berlebihan, saya menyarankan Anda untuk mempertimbangkan memulai bisnis ini. Pilih produk yang sudah populer dan diterima pasar.
Memang ada franchise yang murah, tapi tentu saja income yang akan Anda dapatkanpun akan terbatas dan jangan terlalu berharap banyak dari support yang akan Anda dapatkan. Untuk Anda yang memiliki dana terbatas, jangan berkecil hati, mungkin membeli franchise bukan hal yang cukup bijaksana jika kita ingat kembali kepada konsep leveraging yang sempurna.
Jika Anda membeli franchise, konsep dan prinsip leverage yang sempurna, tidak dapat Anda lakukan.  Kenapa? Karena Anda tidak dapat menjual hak franchise yang sudah Anda beli, kepada pihak lain. Sehingga pendapatan Anda tetap terbatas dari usaha Anda sendiri.
Trus gimana, dong? Bisnis apa yang dapat dimulai dengan modal kecil, resiko kecil, pendapatan tak terbatas, terjamin, ada prinsip leverage-nya, dan dapat di-wariskan???
Well..., Anda tahu nomer telpon saya, Anda tahu alamat e-mail saya, dan Anda tahu apa yang harus Anda lakukan jika Anda benar-benar menginginkannya!

9. "ANDA MUNGKIN MASIH MEMILIKI PRESEPSI YANG BURUK, SKEPTIS, DAN LAIN SEBAGAINYA, TENTANG INDUSTRI INI. SAYAPUN DEMIKIAN AWALNYA." --- MENYIKAPI BISNIS NETWORK DGN PIKIRAN POSITIF

Edisi kali sangat membutuhkan sikap terbuka Anda. Saya mohon dengan sangat untuk dapat bersabar, membuka pikiran, dan bersikap jujur.
"Karena Rahasia Yang Akan Saya Beberkan Disini Sangat Penting Dan Dapat Membuat Anda
Mencapai Hidup Yang Lebih Menyenangkan Dan Bernilai Dalam Waktu Singkat!"
 Namun, Saya yakin bahwa jika Anda tidak memiliki sikap yang terbuka dengan hal-hal yang baru, tidak sabar, pemalas dan gampang menyerah, serta tidak berani jujur pada diri sendiri, maka Anda tidak akan membaca bagian ini. Iya, nggak?
Sekedar untuk menyegarkan kembali ingatan Anda, pada edisi yang lalu-lalu, kita sudah melihat bahwa;
•    "Bisnis konvensional butuh modal besar, resiko besar, dan butuh skill dan pengalaman".
•    "Sebagai investor, kita harus memiliki uang yang banyak dan keterampilan khusus".
•    "Membeli franchise butuh modal besar dengan segala resiko-nya dan tidak dapat menerapkan prinsip leverage yang sempurna"
Okay, so what is the next option? Adakah bisnis yang  hanya memerlukan modal kecil, resiko kecil, tidak perlu pengalaman, bahkan semua orang yang sudah membuktikan kehebatan bisnis ini siap berbagi ilmu dan pengalaman dengan ada, dan yang paling penting; apakah ada prinsip leverage yang sempurna? Bisnis yang seperti itu ada dan sudah ada sejak lebih dari 50 (lima puluh) tahun lalu! Hanya sayangnya, tidak banyak orang yang bisa melihat.
Mengingat kenyataan "95% dan 5%" (yang kita pelajari pada Edisi I/Vol. 2), maka tidak heran kalau hanya segelintir orang saja yang bisa memanfaatkan dan menikmati hasilnya. Bahkan kebanyakan orang menganggap bisnis ini tidak etis, tidak bermoral, dan harus dihindari (hal yang sama, terjadi pada industri franchising dimasa-masa awalnya).
Sebagai contoh; beberapa bisnis franchising, sudah menerapkan sistem network-marketing pada praktek bisnisnya, dengan cara memberikan kesempatan kepada pembeli franchise untuk memasarkan franchise-nya ke pihak lain (dalam upaya untuk menerapkan laverage yang sempurna?), untuk kemudian mendapatkan kompensasi bisnis tertentu dari pemilik franschise. Kenyataan yang mengejutkan?! Ya, demikian lah kenyataannya!
Namun, jika kita melihat perkembangan bisnis dunia dan hasil yang ditunjukkan pada 20 tahun terakhir, maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus melihat industri ini secara lebih serius, obyektif, dan jujur.
Kenyataan-kenyataan (fakta-fakta) berikut, mudah-mudahan dapat membantu Anda untuk mulai melihat industri ini dari prespektif yang lebih benar dan lebih fair;

•    Pada tahun 2003, lebih dari 13,3 juta orang Amerika, terlibat di industri ini, dengan penjualan mencapai US $30 milliar. Dan 1 dari 2 orang dewasa di Amerika, pernah membeli produk-produk dari industri ini.
•    Industri dengan pertumbuhan terpesat di Amerika, mencapai pertumbuhan sebesar 91%, dalam 20 tahun terakhir.
•    Pada tahun 2003, tercatat 47 juta orang diseluruh dunia terlibat di industri ini, dengan penjualan mencapai US $86 milliar.
•    Dengan populasi sebesar kurang lebih 245 juta (Agustus 2006), tercatat ada 5,5 juta pelaku bisnis ini di Indonesia. Dan nilai penjualan mencapai angka US $625 juta pada tahun 2005"
Anda, seperti Saya, mungkin kaget dengan angka-angka tersebut. Saya tidak pernah tahu sebelumnya bahwa 2,24% orang Indonesia terlibat di industri ini!
Sisi negatif pikiran Saya berkata bahwa bisnis ini tidak menjanjikan apa-apa, hanya sedikit orang Indonesia yang tertarik (2,24%)! Namun, sisi positif pikiran Saya berkata lain; masih terbuka peluang pasar yang sangat besar!
Saya pilih sisi positif, dan tidak mau terjebak dalam pola pikir 95% orang di-dunia ini, serta mulai membuka pikiran untuk mempelajari lebih jauh industri ini. Terlebih jika melihat tren yang sedang terjadi di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea Selatan, China, dan berbagai belahan dunia lain saat ini.
Sebagai informasi untuk Anda, sampai tahun 2006, China adalah satu-satunya negara yang tidak memberikan lisensi untuk kegiatan network-marketing. Namun, sejak pertengahan tahun 2006, pemerintah China telah memberikan lisensi untuk kegiatan network-marketing kepada 2 perusahaan network marketing asing (non-China); Avon dan Nu Skin Enterprises. Praktis, dengan perubahan kebijaksanaan pemerintah China, tidak ada lagi negara di dunia ini yang melarang praktek network marketing di negaranya.
"Lakukan Penelitian Sendiri Mengenai Industri Ini, Atau Telepon Saya Di 0812 9559 314 Untuk Berdiskusi Dan Berbagi Pengalaman Mengenai Industri Ini"
Jangan biarkan orang lain yang melakukan penelitian, penilaian, dan mengambil keputusan untuk Anda!
Masa depan Anda sepenuhnya menjadi milik dan hak Anda.

10. "PARA PENGUSAHA MENCIPTAKAN DAN MEMBINA 'KOMPETITOR'-NYA SENDIRI" ." --- MEMAHAMI PRINSIP BISNIS NETWORK

Kita semua sudah mengerti bahwa satu-satunya cara untuk menghasilkan pendapatan residual, adalah dengan melakukan leverage. Ketika pendapatan Anda 100% dihasilkan oleh Anda sendiri, maka Anda akan selalu harus bekerja dengan penghasilan yang terbatas.
Berapa lama Anda dapat bekerja dalam 1 hari? 24 jam adalah waktu terbanyak yang bisa dipergunakan oleh seseorang untuk bekerja (dengan asumsi bahwa yang bersangkutan tidak tidur!).
Ada alasan mengapa, 80% dari orang yang berpenghasilan sama dengan atau lebih dari US $1 juta adalah para pemilik bisnis; mereka melakukan leverage! Ketika Anda memiliki bisnis sendiri, maka Anda me-leverage waktu, tenaga, tanggung jawab, dan keahlian Anda kepada orang lain.Jika Anda memiliki 20 orang karyawan yang bekerja untuk Anda, maka Anda memiliki 20 x 8 jam = 160 jam sehari untuk menghasilkan uang bagi Anda. Sementara sebenarnya, Anda hanya mampu bekerja 8 - 16 jam sehari. Itulah yang dimaksud dengan leverage (dalam konteks bisnis tentunya)!
Oleh karena itulah, penting bagi seorang pengusaha untuk dapat memilih orang-orang terbaik bekerja untuk mereka. Karena dengan memiliki orang-orang terbaik lah "proses leverage" terjadi secara lebih efektif dan efisien.
Namun, ada masalah lain; bagaimana jika kompetitor Anda merebut karyawan terbaik Anda? Atau bagaimana jika karyawan Anda mengundurkan diri dan menjalankan bisnis yang sejenis dengan bisnis Anda?
Adalah suatu kenyataan yang sangat tidak nyaman bagi para pengusaha jika menghadapi kenyataan bahwa karyawan terbaiknya mengundurkan diri dari perusahaan untuk kemudian menjalankan bisnis sendiri yang sejenis!
Artinya, sering kali terjadi, para pengusaha menciptakan dan membina "kompetitor"-nya sendiri! Ironis bukan? "Dan biasanya, karyawan terbaiklah yang memiliki inisiatif untuk menjalankan bisnis sendiri. Karyawan yang sedang-sedang saja kualitasnya, cenderung untuk berpuas diri dan ambil aman saja!" Runyam!
Apakah ini maksud sebenarnya dari kebanyakan orang yang mengatakan bahwa mereka bekerja sekedar untuk mencari pengalaman? Mereka mempelajari bagaimana menjalankan bisnis, segala tetek-bengeknya, intrik, pelanggan-pelanggan, dlsbnya, untuk kemudian mereka keluar dan mendirikan bisnis sendiri yang sejenis, hingga pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis Anda?
"Disamping Itu, Banyak Orang Yang Memiliki Bisnis Sendiri, Harus Menerima Kenyataan Bahwa
Mereka Terikat Dan 'Menikah' Dengan Bisnis Mereka"
 Mengapa demikian?
"Karena Pada Akhirnya, Tidak Ada Yang Lebih Perduli Dengan Bisnis Anda, Kecuali Diri Anda Sendiri!"
Oleh karena itulah, untuk mendapatkan leverage yang sebenarnya;
"Anda Harus Memiliki Struktur, Dimana Semua Orang Memiliki Kesempatan Untuk
Mendapatkan Penghasilan Yang Sama"
Sebuah struktur yang  -sepanjang pengetahuan saya- hanya ada pada industri network marketing. Mengapa demikian? Kok network marketing, sih? "Karena Struktur Yang Ada Pada Industri Network-Marketing, Memungkinkan Semua Orang Untuk Mendapatkan Kesempatan Memperoleh Penghasilan Dan Penghargaan Yang Sama!"
Anggapan yang mengatakan bahwa orang yang terlibat lebih awal selalu diuntungkan, adalah anggapan yang ngawur dan tidak berdasar.  Itu sistem piramid, namanya! Logika sederhananya adalah, jika struktur yang ada pada network marketing hanya menguntungkan untuk orang yang bergabung lebih awal, maka tentu saja industri network marketing tidak akan pernah mendapat izin operasi (legalitas) dimanapun di dunia ini.
Mau bukti? Telepon saya deh..., akan saya jelaskan semua, secara lebih sederhana, ditail, dan masuk akal, mengapa struktur network marketing itu memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang.

11. "KITA SEKARANG HIDUP DI ZAMAN YANG BERBEDA DENGAN ORANG TUA KITA" --- MEMAHAMI PRINSIP BISNIS NETWORK (LEBIH DALAM)


Kita ngomongin network marketing, ya?
"Karena Satu-satunya Struktur Bisnis Yang Memungkinkan Setiap Orang Untuk Mendapatkan Kesempatan Penghasilan dan Penghargaan Yang Sama Adalah Hanya Pada Industri Ini!"
Kemudian industri ini memungkinkan Anda melakukan investasi bisnis yang lebih terjangkau (bahkan mungkin, harga sepatu Anda masih lebih mahal daripada nilai investasi Anda di network marketing!), ada orang yang akan melatih Anda untuk menjadi seorang pebisnis tangguh, dan Anda dapat memulai bisnis ini tanpa harus berpengalaman terlebih dahulu.
"Bahkan menurut Paul Zane Piltzer, dalam bukunya 'the Next Millionaire', network-marketing akan
mengalami booming sebagai akibat perubahan sosial budaya masyarakat dunia pada umumnya,
dan akan melahirkan banyak milyuner baru"
 Tren tersebut disebabkan karena terjadinya perubahan sosial budaya serta perilaku masyarakat dunia pada umumnya, yang antara lain di-indikasikan oleh faktor-faktor berikut;
 INTELECTUAL DISTRIBUTION
Kita semua, pada masa ini, hidup di era yang baru; era ekonomi baru atau dikenal juga dengan istilah era informasi. Era Industrialisasi sudah menjadi masa lalu kita.
Pada era industrialisasi, kita kenal dengan istilah "physical distribution", artinya; produk dan jasa dipindahkan secara fisik ke suatu tempat untuk kemudian interaksi antara produsen dan konsumen terjadi secara fisik ditempat tersebut. Contohnya adalah supermarket, toko grosir, dlsbnya. Perusahaan-perusahaan seperti Walmart, Target, Carefour, mengalami masa ke-emasannya di era ini. Bahkan keluarga Walton menjadi orang terkaya di Amerika.
Pada era ekonomi baru/era informasi; yang terjadi adalah proses edukasi kepada pelanggan tentang produk atau jasa, yang mereka tidak ketahui ada sebelumnya. Proses tersebut terjadi melalui mulut-ke-mulut, orang-ke-orang.
Kenyataan lain adalah, dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan rata-rata orang di dunia, pengaruh iklan sudah dirasakan kurang efektif. Orang cenderung tidak gampang dipengaruhi lagi oleh iklan-iklan yang ada. Masyarakat memerlukan informasi dan edukasi lebih atas produk dan jasa yang akan mereka gunakan.
"Oleh karena itulah, media yang paling efektif untuk memasarkan produk dan jasa ada era informasi ini adalah melalui network marketing, karena secara natural, network marketing memungkinkan terjadinya
interaksi yang lebih dari sekedar proses distribusi barang"

AGE OF ENTERPRENEUR
Pada era industrialisasi, pendidikan dan sistem yang ada mendorong orang untuk menjadi pekerja industri. Makanya jargon; belajar yang baik, raih gelar sarjana, bekerja di perusahaan yang besar, dapatkan gaji yang besar, beli rumah, menikah... dan seterusnya, menjadi jargon yang lumrah kita dengar dari orang tua kita.
"Orang tua kita adalah produk era industrialisasi, jadi jangan heran kalau mereka berfikir dengan menggunakan kerangka pikiran orang-orang pada era tersebut"
Tidak ada yang salah. Masalahnya adalah, kita sekarang hidup di masa yang berbeda dengan orang tua kita dahulu. Bagaimana kita bersaing di masa sekarang, jika kita masih menggunakan kerangka berfikir orang-orang pada zaman orang tua kita dahulu??
Pada era industrialisasi; berbisnis, memiliki usaha sendiri, masih dianggap beresiko. Lebih aman bagi orang kebanyakan untuk mendapatkan pekerjaan tetap dan mendapat penghasilan yang tetap setiap bulannya. Mengapa..? Karena mereka memerlukan jaminan! Jaminan penghasilan setiap bulannya!
Itulah sebabnya, mengapa Saya selalu menyarankan orang-orang yang membutuhkan 'jaminan', untuk mencari pekerjaan saja -bekerja untuk orang lain-, dan melupakan keinginannya untuk berbisnis sendiri!
Disamping itu, pada era industrialisasi, perusahaan-perusahaan pada umumnya menyediakan dana pensiun dan perlindungan kesehatan kepada karyawannya. Sayangnya, seperti yang telah kita ketahui semua, hal tersebut sudah kadaluwarsa dan tidak berlaku lagi di masa sekarang.
Pada era ekonomi baru/era informasi, orang-orang sudah sadar akan pentingnya untuk mandiri dan memiliki usaha sendiri (termasuk Anda). Kebanyakan orang di dunia ini sudah mengerti bahwa memiliki bisnis sendiri adalah suatu pilihan yang tepat untuk kesejahteraan dan kebebasan (bukan sekedar "keamanan") hidup diri sendiri dan keluarganya.
Masalah modal finansial, yang selama ini menjadi momok dan hambatan untuk memulai suatu usaha sendiri, telah teratasi dengan tersedianya jenis usaha yang tidak memerlukan modal besar dan dengan resiko yang kecil.

THE DEMOCRATIZATION OF HIGHER VALUES
Inilah sebenarnya yang mengilhami kami untuk berbagi rahasia dengan Anda; era ekonomi baru/era informasi adalah era dimana untuk pertama kalinya, orang-orang di dunia secara bersama-sama melakukan Demokrasi untuk Mendapatkan Kehidupan yang lebih Menyenangkan, Membahagiakan dan Bernilai tinggi!
Anda dan saya, serta kebanyakan orang lain di dunia ini, sudah tidak merasa bahagia lagi dengan gaya hidup yang ada. Bangun pagi, kena macet, kerja sampai malam, pulang, kena macet (lagi!), demikian seterusnya kecuali di hari Sabtu dan Minggu (well.. ya, masih ada beberapa orang yang kurang beruntung sehingga tetap harus bekerja di hari Sabtu!). Tanya diri Anda sendiri;  "Bagaimana semangat-nya Anda menikmati hari Jum'at sore dan bagaimana suntuk-nya Anda untuk memulai hari di Senin pagi? Apakah Anda mau terus mengalami rutinitas yang menyebalkan itu sampai masa pensiun Anda?"
 Not me, my friend! "Hidup hanya sekali. Hanya satu kali saja! Banyak hal-hal lain di dunia ini yang menarik perhatian saya daripada sekedar pekerjaan dan rutinitas di kantor"
 Bagaimana dengan masalah sosial? Seberapa sering dan lama Anda bertemu dengan anak istri, keluarga, handai tolan, tetangga, dan sahabat-sahabat Anda? Apakah Anda rela membiarkan anak-anak Anda tumbuh dan berkembang tanpa kehadiran Anda, semua karena tuntutan untuk mencari nafkah? Tidak adakah cara yang lebih baik untuk mencari nafkah?
Berbeda dengan masa sekarang, pada era industrialisasi, tingkat kesuksesan seseorang hanya diukur dari seberapa banyak kekayaan materi yang berhasil di-kumpulkannya. Semua orang bekerja untuk mendapatkan uang-uang-uang dan uang!
Di era ekonomi baru/era informasi, orang-orang tidak mau lagi mengorbankan anak, istri, keluarga, hobi dan interest-nya, semata-mata karena alasan untuk mencari nafkah (uang).
"Daya tarik dari Network Marketing bagi kebanyakan orang adalah; Anda dapat bekerja kapanpun Anda mau,
bagaimana Anda mau melakukannya, dan dengan siapa Anda mau melakukannya"
 
Sesuatu yang tidak akan pernah Anda dapatkan di industri-industri lain!
 
"So,  Telpon Saya Di 0812 9559 314, Dan Saya Akan Tunjukkan, Bagaimana Anda Dapat
Memiliki Sebuah Monopoli Bisnis Satu-satunya Di Dunia, Serta Bagaimana Anda Dapat Menjalankan Bisnis
Tersebut Secara Nyaman, Efektif, Dan Efisien!"

12. "INTERNET DAN NETWORK MARKETING AKAN TUMBUH SECARA EKSPONENSIAL" --- SINERGI PADA NETWORK MARKETING & INTERNET

Salah satu hal menarik yang terjadi pada industri Network Marketing adalah dengan masuknya beberapa perusahaan besar konvensional dan para investor besar ke industri ini, baik dengan cara melakukan akuisisi, merger, dan bahkan aliansi strategis.
•    Pada tahun 1973, Gillette melakukan akuisisi atas Jafra Cosmetics, sebuah perusahaan M L M yang bergerak dibidang perawatan tubuh/wajah.
•    Pada tahun 90-an, Citigroup, induk perusahaan CitiBank, melakukan akuisisi terhadap perusahaan Primerica, sebuah perusahaan M L M yang bergerak dibidang jasa keuangan, dan terbukti memberikan sumbangan keuntungan yang besar untuk Citigroup.
•    Tahun 1998, Teleglobe, perusahaan telekomunikasi raksasa Canada, melakukan akuisisi atas Excel Communications, sebuah perusahaan M L M yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi.
•    Procter & Gamble (P&G), pada tahun 2000, melakukan kerjasama marketing dengan Tupperware Coorporation. P&G, sebelumnya, dikenal sebagai musuh utama industri Network Marketing (P&G dicurigai mendanai kampanye anti M L M diseluruh dunia, bahkan membiayai kongres Amerika untuk melakukan tuntutan hukum kepada perusahaan-perusahaan M L M. Banyak kalangan yang mengatakan bahwa P&G begitu ngotot untuk menghancurkan industri ini karena kebanyakan produk-produk dari industri network marketing berhadapan secara langsung dengan produk-produk dari P&G).
•    Tahun 2002, orang terkaya nomer 2 di Amerika, Mr. Warren Buffet, membeli 100% saham The Pampered Chef, sebuah perusahaan network marketing yang bergerak dibidang peralatan rumah tangga.
•    Donald Trump dan Robert Kiyosaki, dua orang kaya dunia dan ahli investasi kelas atas dunia, dalam buku kolaborasi mereka; "Why We Want You to be Rich", Rich Press, 2006, secara tegas merekomendasikan Network Marketing (M L M) sebagai salah satu cara utama untuk mencapai kebebasan finansial (bagian 5, bab 27).
•    Paul Zane Pilzer, seorang ekonom kelas atas dunia, milyuner, profesor pengajar, dan penulis buku best-selling; "the Next Millionaire", "the Wellness Revolution", "God want you to be Rich",  "Unlimited Wealth", memprediksikan akan dan sedang lahir-nya banyak milyuner baru yang dihasilkan oleh industri ini.
•    Lembaga finansial penerbit kartu kredit dunia, seperti ANZ, CitiBank, sejak awal millienium baru, mulai menerapkan program "member-get-member", untuk meraih pengguna kartu kredit baru. Sementara perusahaan asuransi seperti Allianz dan Prudential mulai menerapkan sistem komisi multi-level kepada agen-agen mereka, pada pertengahan tahun 2000-an.
 Terus terang, menurut Saya, tinggal menunggu waktunya saja bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk suatu hari secara tegas, tidak malu-malu kucing seperti sekarang, untuk mengumumkan bahwa mereka menerapkan sistem network marketing (M L M) pada bisnis mereka.

THE BOOMING OF THE INTERNET AND THE RISE OF NETWORK MARKETING
Okay, Network Marketing. Apa arti-nya? Dan mengapa disebut demikian? Ada dua kata; Network (jaringan) dan Marketing (pemasaran).
Semua pengguna internet di dunia, sudah sangat mengerti mengenai betapa besarnya pengaruh internet terhadap gaya hidup pengguna-nya. Bagi para pebisnis, internet adalah medium yang sangat efektif dan sangat powerful untuk perkembangan bisnis mereka.
Mengapa demikian?
Pengguna internet di Indonesia saja, pada saat ini sudah mencapai angka lebih dari 20 juta pengguna! (Data tahun 2006). Bagaimana dengan pengguna internet di seluruh dunia? Berapa besar potensi pasar yang ada? Pengguna internet, pada umumnya adalah orang-orang yang memiliki pemikiran lebih terbuka (karena deras dan mudahnya untuk mendapatkan informasi), kritis, perduli terhadap perkembangan zaman dan tren, berpendidikan, memiliki kesadaran untuk terus maju dan belajar, dlsbnya.
Kriteria tersebut, memberikan kemudahan kepada para pebisnis untuk meraih pangsa pasar-nya masing-masing, secara lebih efektif, efisien, dan cepat.
"Internet Dan Network-Marketing, Secara Alamiah,
Akan Tumbuh Bersama Secara Ekponensial Dan Saling Memanfaatkan Satu Sama Lain"
 Jika Anda memiliki penciuman tajam seorang pebisnis, maka Anda akan mengerti bahwa Anda tidak boleh meremehkan kekuatan dan potensi bisnis yang ada di internet. Jadi, untuk sukses di era informasi ini, Anda harus melakukan pemasaran yang efektif dan efisien pada jaringan terbesar di-dunia.
Jangan sampai ketinggalan kereta, bos! "Dimanakah jaringan terbesar di dunia berada? Apa yang dapat Anda lakukan? Bagaimana memanfaatkan (me-leverage) internet untuk kepentingan bisnis dan kesejahteraan Anda?"

13. "BEBASKAN DIRI ANDA DARI STRUKTUR PIRAMID DI TEMPAT ANDA BEKERJA" --- PERLUNYA MEMILIKI SEORANG MENTOR YG ”HEBAT”

Anda mungkin sering mendengar komentar negatif tentang industri network marketing.
"Lucunya,  Komentar Negatif Tersebut Biasanya Datang Dari Orang Yang Belum Pernah Terlibat Sama Sekali, Atau Orang Yang Pernah Terlibat (1 - 3 Bulan) Dan Gagal (berhenti ditengah jalan)!"
 Apakah Anda pernah mendengar komentar negatif tentang industri ini dari seseorang yang sukses di network marketing?
Salah satu hal utama yang menyebabkan presepsi buruk atas industri ini adalah anggapan yang menyatakan bahwa orang yang berada diposisi atas (yang lebih dulu bergabung dalam suatu organisasi network marketing), akan selalu menikmati penghasilan yang lebih dibandingkan dengan orang yang bergabung belakangan. Sebuah pengertian yang tidak hanya keliru, tapi juga menyesatkan. Industri network marketing sudah mengalami berbagai tes dan ujian dari para penentangnya dimasa lalu. Sehingga pada millenium ini, dapat dikatakan bahwa network marketing adalah satu-satunya industri yang memiliki sistem sangat adil, sesuai dengan produktifitas masing-masing pelakunya, sangat berhati-hati (bahkan terlalu berhati-hati, menurut Saya!) dalam melakukan klaim produk, dan memiliki sistem perlindungan yang sangat tinggi kepada para pelakunya. Menghadapi tuntutan di pengadilan, bukan suatu hal yang menarik dan produktif bagi perusahaan-perusahaan network-marketing, sehingga mereka tidak berani untuk mengambil resiko dituntut di pengadilan. Sistem kompensasi sudah sedemikian rupa di-rancang, sehingga faktor keadilan, saling bantu, dan kebersamaan benar-benar mendapat perhatian serius dari perusahaan-perusahaan network-marketing. Anda dibayar sebesar apa yang Anda lakukan. Untuk memiliki penghasilan lebih besar daripada orang yang  me-rekrut Anda, adalah sangat dimungkinkan.
Prinsip siapa yang bekerja lebih banyak, akan mendapat hasil lebih banyak, benar-benar terlihat dan terbukti ada pada industri ini.
"Justru Menurut Hemat Saya, Sistem Piramid Yang Sesungguhnya, Ada Di Perusahaan Tempat
Anda Bekerja Sekarang!"
 Mau bukti?
Apakah mungkin seorang staf di kantor Anda mendapatkan gaji yang lebih besar dari seorang manager? Apakah mungkin seorang manager mendapatkan gaji lebih besar dari seorang direktur? Walaupun, misalnya, seorang manager tersebut bersedia bekerja 24 jam sehari! Gak mungkin, kan?
That is a real solid-true pyramid, my friend!
Piramid dan Network-Marketing, adalah dua hal yang sangat berbeda, dan dapat dengan mudah dibedakan, dengan melihat beberapa faktor berikut:
1.    Kualitas Produk perusahaan Network-Marketing, pada umumnya sangat bagus dan menjadi perhatian utama. Karena produk yang berkualitas tinggi, akan menjamin keutuhan organisasi network-marketing yang dimiliki oleh pelakunya, sehingga pada akhirnya menjamin terciptanya pendapatan yang tanpa henti (residual income). Disamping itu, perusahaan network marketing tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk biaya iklan produknya, sehingga biaya yang ada dialokasi untuk riset pengembangan dan peningkatan kualitas produk. Sebaliknya, pada sistem piramid, produk hanya menjadi 'tempelan' saja, hanya supaya terlihat legal.
2.    Pada umumnya, sistem kompensasi network-marketing, hanya memungkinkan Anda untuk mendapatkan komisi sampai dengan level tertentu (terbatas). Sementara pada sistem piramid, Anda akan terus mendapatkan komisi sampai level yang tak terbatas (inilah yang menyebabkan kualitas produknya rendah!).
3.    Di industri network-marketing, adalah menjadi keharusan bagi perusahaan, untuk menerapkan kebijaksanaan "buy back warranty" dan "money back warranty". Utamanya untuk perusahaan network-marketing yang berasal dari Amerika Serikat. Mengapa demikian? Karena di Amerika Serikat, policy tersebut diwajibkan oleh hukum dan undang-undang yang berlaku. Saya tidak pernah melihat ada industri lain yang diwajibkan oleh hukum dan undang-undang negara, untuk menerapkan kebijaksanaan seperti itu! Pada sistem piramid, policy tersebut tidak mungkin dapat dilakukan. Mengapa demikian? Karena dengan sistem kompensasi piramid yang tanpa batas kedalaman (level), proses pengembalian produk berakibat langsung kepada komisi yang sudah terlanjur dibayar ke para 'distributor'-nya. Dapat Anda bayangkan, jika Anda berada pada level ke 101 di sistem piramid, dan Anda melakukan pengembalian produk, berarti perusahaan tersebut harus memproses penarikan komisi yang sudah terlanjur dibayar, dari 100 orang diatas Anda! Bagaimana jika sesorang berada di level ke 1000 dari sistem piramid? Sangat rumit!
4.    Anda hanya menerima komisi berdasarkan volume penjualan yang terjadi pada organisasi network-marketing Anda. Tidak seperti pada sistem piramid, yang memungkinkan Anda menerima komisi berdasarkan jumlah orang baru yang Anda rekrut.
"Yang Perlu Anda Sadari, Bahwa Network-Marketing, Bukanlah Suatu Cara Cepat Untuk Menjadi Orang Kaya"  (ssssttt..: jika Anda ingin cepat, kami tahu rahasia dan cara-nya!)
 Sama seperti pada jenis usaha lain, network-marketing pun membutuhkan kerja keras, dedikasi, dan kesabaran untuk mendapatkan hasilnya. Yang membedakan network-marketing dengan industri lain pada umumnya, adalah pada hasil yang didapatkan. Dengan bekerja secara serius selama 3-5 tahun di network-marketing, Anda dapat menikmati hidup yang lebih berkualitas selamanya! Mendapatkan kebebasan finansial dan waktu yang Anda inginkan!
Kok bisa hanya dalam waktu 3-5 tahun? Telpon Saya deh.., bahkan Saya tahu caranya untuk lebih mempersingkat waktu kerja tersebut!
Harus diakui bahwa di industri network-marketing pun banyak pelaku bisnis yang :  tidak ber-etika, suka memaksakan kehendak, memaksa orang untuk bergabung, hanya memikirkan uang, suka menipu, melakukan praktik tak terpuji, dan hanya memikirkan diri sendiri.
Hal yang wajar terjadi dimanapun, di dunia ini. "Coba Anda Sebutkan Satu Saja Contoh Industri Yang Semua Pelakunya Baik?"  Hanya karena Anda pernah "ditipu" oleh sebuah perusahaan dari industri komputer (baik karena produk dan servis yang tidak sesuai dengan janji, atau karena hal lainnya), apakah berarti semua pelaku di industri komputer itu buruk? Let's be fair, my friend.
Demikian juga dengan industri network-marketing, ada perusahaan yang baik, ada perusahaan yang buruk, ada produk yang baik, ada produk yang buruk, ada pelaku yang baik, dan ada pelaku yang buruk.
Yang penting adalah, bagaimana Anda mempersiapkan diri Anda dengan pengetahuan yang diperlukan, untuk memilih perusahaan dengan produk, layanan, dan sistem kompensasi terbaik!  "Dan Yang Lebih Penting Lagi Adalah; Bagaimana Melakukannya Bersama Dengan Orang-orang Baik Yang Tahu Cara Menjalankannya!" 
Pada prinsip-nya, di industri apapun itu, jika Anda memiliki mentor bisnis yang hebat, maka dapat dipastikan Anda akan mencapai sukses yang Anda inginkan.
Masalahnya adalah, dimanakah Anda bisa mendapatkan mentor yang hebat tersebut? Mentor yang akan membentuk Anda menjadi pribadi yang menyenangkan, membekali Anda dengan ilmu kepemimpinan (bukan sekedar menjadi salesman), serta mentor yang berkomitmen penuh untuk membantu Anda sampai Anda sukses.
"Mungkin Lebih Tepat-nya; Mentor Yang Harus Membuat Anda Sukses Agar Dia Juga Menjadi Sukses!"
Sebagai penutup edisi kali ini, saya akan kutipkan pernyataan terkenal dari Robert T. Kiyosaki pada bukunya "The Business School";
"The Richest People In The World
Look For And Build Network,
Everyone Else Look For Works!"